*السلام عليكم
ورحمة الله زبركا ته *
الْحمدُ
اللهِ رَبِّ الْعاَ لَمِيْنَز القَا ئلِ فِى كِتَا بِهِ الْمًبِيْنْ, وَمَا
اْرِسَلنَا كَ الاَّ رَحْمَةَ لِلْعَا لَمِيْنِ. وَالصَّلاَ ةُ وَ السَّلاَمُ
عَلَى اَشْرَفِ الْمُرْسَليْن. سيِّدَ نَا مُحمَّدٍ وَعَلَى اله وَاصْحَا بِهِ
اجْمَعيْنْز اَمَّا بَعْدُ
معشرل مسلمين
راحما كم الله
Pada kesempatan ini , patutlah kita
memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah yang telah mengaruniakan rahmat,
hidayah, inayah sehingga kita semua dalam kesempatan ini dapat berkumpul di
majlis ini dalam keadaan sehat wal’afiyat dalam rangka memperingati dan
menyambut Tahun Baru Hijriyah.
معشرل مسلمين
راحما كم الله
Sekarang kita memasuki bulan
Muharrom, yang berarti kita telah meninggalkan tahun-tahun yang telah lalu, dan
berarti kita melangkah ke tahun yang baru (yakni tahun.......Hijriyah). marilah
dalam tahun baru ini kita isi lembaran-lembaran kertas putih dengan tinta emas
demi kesuksesan di masa mendatang. Dan marilah kita tengok ke belakang sejenak
dalam 1 lembaran-lembaran yang penuh dengan catatan-catatan, jadikan pengalaman
dan suri tauladan catatan itu, maka yang baik kita ambil dan mana yang buruk
kita buang/singkirkan. Pengalaman adalah guru yang paling baik. Sudah barang
tentu pada tahun-tahun yang silam kita mengalami pengalaman-pengalaman yang
manis dan lezat.
Dalam suasana tahun baru ini kita
semua harus senantiasa berusaha meningkatkan pengabdian kita kepada Allah
Ta’ala. Kalau tahun-tahun yang telah lalu/dimasa silam itu kita masih sering
melakukan berbagai kekurangan, maka marilah kita kejar kekurangan-kekurangan
itu dengan semangat memperbaiki diri menuju kesempurnaan. Jika dimasa-masa lalu
kita masih banyak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, maka marilah pada
tahun baru ini kita anti kemaksiatan-kemaksiatan itu dengan semangat
memperbanyak amal kebajikan, amalan-amalan yang diridloi oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Kapan kita memperbaiki diri kalau idak mulai sekarang. Janganlah suka
menunda-nunda waktu, membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak berakhir.
Gunakan waktu-waktumu dengan sebaik-baiknya dengan giat bekerja, giat belajar,
dan giat beribadah serta giat dalam membangun negara dan bangsa.
الْوَقْتُ كَا السَّيْف إنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ
Artinya : Waktu itu bagaikan pedang, apabila kamu
tidak menggunakannya niscaya pedang itu akan memotong kamu..
الْوَقْتُ
أَثْمَنُ مِنَ الذَّ هَبَ
Artinya : Waktu tu lebih mahal daripada emas
معشرل مسلمين راحما كم الله
Sudah kita maklumi bersama bahwa umur kita itu masing-masing telah ditentukan ajalnya oleh Sang Maha Pencipta. Ini berarti umur kita bukanlah semakin bertambah, akan tetapi malah sebaliknya semakin berkurang, bergantinya tahun berarti berkurangnya umur kita di dunia ini dengan memperbanyak amal saleh sebagai bekal kita di hari mendatang (yakni setelah kita mati)
Sekarang kita masih hidup, tetapi
siapa yang tahu besok atau nanti kita akan mati. Sekarang kita masih dapat
menikmati tahun baru, tetapi siapa tahu kalau tahun depan kita sudah berada di
alam kubur. Sehubungan dengan hal ini ada sebuah riwayat yang menerangkan bahwa
pada suatu hari anak Kholifah Umar bin Khattab kembali pulang dari sekolah
dengan menangis. Ketika ditanya oleh ayahnya lalu anak itu menjawab : Wahai
ayahku, teman-temanku disekolah menghitung-hitung tmbalan bajuku dan mengejekku
dengan ucapan begini : Lihatlah anak Amirul Mu’minin bajunya penuh dengan
tambalan.
Mendengar pengaduan anak itu
timbullah rasa kasihan dalam hati Umar bin Khattab terhadap anaknya. Oleh
karena itu beliau mengirim sepucuk surat kepada bendaharawan Negara yang isinya
minta agar beliau dipinjami uang sebanyak empat dirham, dengan jaminan gajinya
bulan depan supaya dipotong. Kemudian bedaharawan Negara itu mengirim surat
jawaban yang isinya demikian : Wahai Umar, adakah telah dapat memastikan bahwa
engkau akan hidup sampai bulan depan ? Bagaimana kalau engkau mati sebelum
melunasi hutangmu ? Apa yang engkau perbuat terhadap hutangmu di hadapan Allah
? Membaca surat dari bendaharawan Negara itu menangislah Umar, lalu beliau
menasehati dan berkata kepada anaknya : Wahai anakkku, berangkatlah kesekolah
sebagaimana biasa, karena aku tidak dapat memperhitungkan umurku walaupun sejam
lagi.”
معشرل مسلمين
راحما كم الله
Demikianlah keterbatasan umur dan
siapapun tidak tahu tentang batas umur yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu marilah kita pergunakan kesempatan hidup di dunia yang serba
terbatas ini dengan meningkatkan ketaqwaaan kita kepada Allah SWT.
Demikian sepatah dua kata yang dapat
kami sampaikan pada kesempatan ini, yakni dalam rangka menyambut tahun baru
hijriyah, semoga ada guna dan manfaatnya. Dan marilah kita sambut tahun baru
ini dengan meningkatkan pengabdian kita kepada Allah SWT. Dengan demikian
semoga kita dapat termasuk golongan orang-orang yang mensucikan diri dan
dimasukkan kedalam surga Nya Amiin. Sekian ihdinash shirotol mustaqim.
اهد ينصرا طل طستقيم
والّسلا م عليكم ورحمة الله وبر كته